Saturday 12 December 2020

Tuhan, Aku Hanya Butuh Dipeluk



Petang datang lagi, kali ini bukan tentang mengulang pergi. Seperti merah langit mengejek tawa yang sebelumnya sorai. Kali ini bukan tentang kepakkan pulang ingatan, yang mengulang-ulang seperti bianglala.

Setelah Hari Ini, Aku Harus Apa?



Jadi setelah hari ini, aku harus menyajikanmu apa?
Semangkuk tawa dari pernah yang harusnya kusyukuri, atau secangkir doa yang memintamu untuk tetap ada di tengah riuh derap sepatu yang menjauh?

Kau

Kau


Sering, kejujuran kau giring

Melewati batas, antara ya dan tidak

Jalan pintas, katamu bergas

Kebohongan, kaulahap lekas