Aku memilihmu atas segala perasaan yang tumbuh di dada. Mengabaikan segala kalimat manusia yang melemahkanku. Aku memilih buta. Aku memilih tuli. Aku tidak peduli pada perkataan orang-orang yang menginginkanku tidak mencintai kamu, tidak menyayangi kamu. Memilihmu adalah hal yang ingin ku kenang sebagai keputusan terbaik. Meski nanti yang aku dapat tidak selalu hal-hal yang baik. Tidak mengapa. Memilihmu akan selalu menyenangkan. Meski juga beresiko menggenangkan air mata.
Bila akhirnya apa yang aku pilih tak juga membuat pulih. Tidak membuat apa yang aku jalani menjadi lebih baik. Tenang saja, aku akan tetap berusaha tersenyum. Setidaknya aku bahagia, pernah mencintai dan pernah memilihmu. Meski pilihan itu tidak pernah benar-benar mampu memulihkanku. Karena aku percaya, di dunia ini tidak semua hal bisa menjadi indah. Namun, mengikuti suara hati adalah salah satu cara menjalani hidup paling indah.
Kadang, yang baik menurut orang lain belum tentu baik untuk kita. Begitu pun sebaliknya. Hal buruk menurut orang lain, bisa jadi itulah yang terbaik untuk kita. Saat orang-orang mengatakan kamu bukan yang tepat untukku. Aku hanya berusaha tersenyum. Ada hal yang tidak bisa mereka lihat darimu. Namun, aku mampu melihatnya. Begitulah perasaan sebenarnya, hanya datang pada orang-orang yang dikehendakinya. Perasaan itu datang padaku, aku yang tahu. Sebab itu, aku memilihmu.
@dsuperboy
#catatan pendek untuk cinta yang panjang